Hari itu, 3Agustus 2012, kami berkumpul di
Arjosari Malang. Setelah memasang spanduk ucapan hari raya diterminal arjosari,
kamu membahas tentang rencana bagi takjil di Sukarno Hatta. Di Komandani Mas
Danar sore itu kami meng-clearkan, format acara yang akan dilaksanakan pada
hariSabtu, 4 agustus 2012. Direncanakan bahwa setelah bagi takjil ada bukber
dan gathering antar anggota MBL untuk mempereart tali persaudaraan.
Mas Insan, komando koki langsung meluncur ke pasar
membeli Garbis untuk persiapan bagi takjil. Sedangkan beberapa teman yang lain
masih menikmati senja di terminal kebanggaan Arema. Selepas buka kami meluncur
ke rumah masing-masing.
Berhubung saya tidak bawa motor saya nebeng salah
satu temen saya. Sesampai di rumah saya menyeleseaikan beberapa cup yang belum
terlabel. Jam 8.00WIB cup sudah terlabel semua siap di masuki beberapa muatan
Garbis hAHAHAHA….
“Nar cup e di terne opo mok jipuk ?”
“Lha sampean g nang mas Insan a mas ?”
“Nang tapi sek ngenteni sekodok..”
“Wes kontrakane sampean neng ndi ? “
“Blimbing ape mok jipuk iye ?, Neng Arwana.”
“Wah mene ae wes mas gapopo”.Kata pak Komandan
mengakhiri telpon malam itu.
Jam 8.45 Sepeda motor datang Wah Lumayan tenan..
.Saya langsung menata 1100 cup gelas takjil ke dalam kresek untuk di kirim ke
Jalan Venus. Dengan menenteng tas kresek merah dua kresek dan satunya lagi
hitam saya meluncur ke Venus.
Setiba di Venus sudah ada mas Danar yang turun
dari Jazz nya langsung menyambit bawaan saya. Setelah berbincang ngalor ngidul
seADAHNya, kami mulai mencicil kerjaan
untuk pembuatan takjil. Mas Hemly, dan
Mas Insan membuat air gula. Sedangkan
tak lama kemudian sang penjaga pintu gunung Bromo, alias mas Haris muncul
disusul mas Budi Beud sang Danyang kota Pudak juga datang. Mereka semua
kemudian mengerok Garbis Alias Blewah.
“Kapan marine iki ?”
“Opone Beud ?”
“2 Kintal Blewah iki di kerok I sampe kapan yo
hehehee !!”
“Eh, Jangan lupa pengerokan disisakan 1 cm dari
kulit yo !” Begitu perintah sang Chef.
“Siap ndan !“ Jawab mereka kompak ..
HAHAH emang MBL tuh KOMPAK abis.
Saya dan Danar masih mengeleti Cup yang belum di
spiker eh distiker kira2 ada sekitar 1300 cup disiapkan untuk pembuatan takjil
ini. Setelah saya selesai menempel, saya juga membantu taman-teman yang
mengerok Garbis. Ada mas Arga sang DEWA-Ruci, yang memberi penghiburan di malam
sabtu itu.
“Yah beginilah nasib SPT, Sarjana pitung taun yang
mengerok Garbis di malam hari “ begitu katanya.
Satu, dua, tiga, ….lima belas garbis sudah kami
kerok, dan mas Insan masih telaten membuat air gula hingga dua ember ijo besar
kira-kira 200 liter lah bnayaknya *kayak tengki bus aja . HOHOHO..
“Eh, kok garbis e koyok ga kalong-kalong to ?”
kata mas Hemly.
“Lha iya, kok koyo sik utuh rong kintal ..” Jawab
ku.
Waktu sudah menunjukkan 24.00, Beberapa rekan Mas Galih, Haris dan yang lain sudah mulai
memasukkan sesuatu. Eh garbis maksudnya ke dalam cup. Agar besoknya tinggal
menuangi Air gula saja. HMMM ada yang molor ternyata salah seorang teman kita.
Tapi tidak apa-apa mungkin karena capek. Kita harus menghormati hak orang lain
untuk istirohat.
Kami bekerja sambil bercerita tentang bis dan
segala macem untuk mengusir kejenuhan. Menjelang sahur saya, Arga dan budi
meluncur pulang. Untuk istirahat di rumah. Tapi beberapa rekan menginap di
tempat pemasakan HEHEHEHE…
Hari ini 4 Agustus hari yang dinanti untuk bagi
takjil di venue, di jalan Soekarno Hatta, di seberang Patung pesawat F16, yang
walaupun kehabisan bensol ga bakalan jatuh hehehehe..
OH iya, sama busnya siapa ya yang dipakai bagi
takjil ? Kami memakai busnya Zena (Mas Tony) untuk bagi Takjil dengan Armada
Hino RK8 New Marcopolo Adiputro.
Saya tidak bisa membantu persiapan pengenpakan di
hari Sabtu Karena ada satu dan lain hal. Jadi langsung menunggu di Venue. Sore
itu jam 16.00, sudah ada Cah Bagus yang langsung datang dari Situbondo sedang
menunggu I beberapa dus takjil yang akan di bagi. Sedangkan yang lain masih di
ususng dengan Armadanya Cak Kis yang
disopir arga juga Armadanya mAS Adrian Putu. Beberapa rekan yang luar kota juga
Hadir seperti Mas Udun, Mas Dedi Probolinggo, Mas Yoga dan Mbak Lisa juga mas
Joko dan mas Adi. Mas Jemblung dan mas Hendrra pun tak ketinggalan serat merta
membawa anak dan ISTRI wah mantaps jaya dech pokoknya. We are one, life together as brotherhood.
Beberapa rekan ada yang ikut bus dari garasi dan
yang lain langsung di Suhat. Bus di pampang menghadap ke utara dengan sisi
kanan yang ada Tulisan : Bagi takjil gratis menghadap ke Jalan. Bus merah menemani
kami bagi takjil sore itu.
Beberapa saat 20 menit menjelang Buka, kami
beramai-ramai membagi takjil itu kepada para pengendara jalan yang saat itu
melintas di jalanan Soekarno Hatta. HAHAHAHAH sudah pasti memacetkan arus lalu
lintas. Saat Adzan terdengar masih ada
sisa TAKJIl, yah itu buat kita minum bareng-bareng. Setelah bagi takjil rekan-rekan MBL menuju ke
Teras Bumbu untuk berbuka bersama. Dengan membayar 20.000 tapi hehehehe..
Di teras bumbu kita bercampur bersama saling
berbagi da inilah keindahan ketika kita berkumpul dengan sodara seHobi yaitu
hobbi bus. Sampai Jumpa tahun depan semoga acara lebih meriah.
0 comments:
Post a Comment